
Puan Amal Hayati
Kami berjuang untuk keadilan masyarakat dan masa depan yang cerah bagi perempuan Indonesia.
Puan Amal adalah sebuah yayasan yang didirikan oleh Ibu Shinta Nuriyah Wahid, kami bergerak bersama masyarakat dan pesantren untuk pemberdayaan perempuan dan hak-hak kelompok rentan.

Gerakan kami
Kami bekerja bersama organisasi agama, masyarakat, dan pemerintah untuk perubahan dan menciptakan masa depan yang lebih adil bagi perempuan Indonesia dan kelompok rentan.
01
Pesantren dan Agama
Didirikan sejak tahun 2002, kami adalah salah satu pelopor dalam mendorong dan menghasilkan kajian-kajian Islam yang berpihak pada hak-hak perempuan. Kami percaya bahwa agama seharusnya menjadi basis dalam melawan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan, dan pelanggaran kemanusiaan.
03
Advokasi dan Kebijakan
Kami bekerja bersama beragam pemangku kebijakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi persoalan penting, tantangan, dan menciptakan kesempatan terkait kebijakan publik dalam perlindungan terhadap perempuan dan kelompok rentan di Indonesia. Kami mengadvokasi kebijakan-kebijakan yang lebih adil, dari perkawinan anak, perlindungan kelompok rentan, dan kekerasan berbasis gender.
02
Dialog Lintas Iman
Bersama pemimpin dan komintas intra-iman, lintas iman, dan penghayat kepercayaan, kami menyuarakan toleransi, pluralisme dan perdamaian di Indonesia. Kami menginisiasi berbagai dialog lintas iman di berbagai institusi dan ruang.
04
Media dan Publikasi
Kami berdedikasi penuh untuk menciptakan dan mendorong pendidikan masyarakat dan edukasi tentang toleransi dan inklusi. Kami bekerja sama dengan jurnalis dan influencer media sosial untuk meningkatkan kesadaran seputar isu-isu kritis dan mendorong dialog publik.
CERITA KAMI
Menciptakan masyarakat yang lebih adil
​ Puan Amal Hayati didirikan pada tahun 2002 oleh Ibu Sinta Nuriyah Wahid bersama para akademisi Muslim dan pemimpin pesantren, serta aktivis sosial yang sangat peduli terhadap pemberdayaan perempuan. Puan merupakan singkatan dari “Pesantren Untuk Pemberdayaan Perempuan” dan Amal Hayati berarti harapan hidup. Kami bertujuan untuk memberdayakan perempuan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Sejak awal, kami telah bekerja di akar rumput di seluruh Indonesia dan menangani berbagai permasalahan, mulai dari konflik agama hingga pernikahan anak, untuk mendorong masyarakat yang lebih adil dan toleran. Fokus kami untuk dekade berikutnya adalah pemberantasan Pemotongan dan Perlukaan Genitalia Perempuan (P2GP, atau FGMC) yang sering disebut dengan sunat perempuan.
SAHUR KELILING
Memperkokoh solidaritas dan inklusi
Lebih dari dua puluh tahun, kami menjalani program Sahur Keliling; agenda tahunan di mana kami bekerja bersama ratusan komunitas lokal, institusi keagamaan, dan kelompok rentan, untuk menciptakan dialog publik dan acara kebudayaan. Ibu Shinta berkeliling Indonesia untuk berbicara tentang toleransi beragama dan ruang aman bagi berbagai kalangan. Di tengah meningkatnya peminggiran dan kekerasan berbasis perbedaan identitas, kami mendorong inklusi yang lebih baik.

BAHAYA P2GP
Memberantas P2GP di Indonesia
Lebih dari satu dari dua anak perempuan di Indonesia pernah mengalami berbagai bentuk Pemotongan dan Perlukaan Genitalia Perempuan (P2GP/FGM/C) yang sering disebut dengan sunat perempuan. Untuk dekade berikutnya, fokus kami adalah pemberantasan P2GP di Indonesia sebagai bentuk penolakan terhadap kekerasan terhadap perempuan. Kami bekerja sama dengan para pemimpin agama, petugas kesehatan, dan pembuat kebijakan untuk menentang dan memberantas praktik berbahaya ini.

PENGARUH DAN PERUBAHAN
100,000
Orang terlibat dalam gerakan kami
1,000+
Lembaga lintas iman bekerja bersama kami
50+
Publikasi pengetahuan kami

Sekapur sirih dari pendiri
IIbu Sinta Nuriyah Wahid
“Kita harus mengambil langkah untuk membangun solidaritas dan menghormati keberagaman yang menjadikan Indonesia seperti sekarang ini. Martabat kemanusiaan kita terletak pada universalitas perdamaian dan kemanusiaan. Artinya, kita harus bergerak untuk memajukan hak semua orang tanpa terkecuali, terutama membela hak-hak perempuan, dan mereka yang rentan dan terpinggirkan.”
Bekerja bersama partner kami untuk perubahan





